SINTESIS ORGANIK : GUGUS PELINDUNG
Gugus
Pelindung
Reaksi
kimia yang memiliki gugus fungsi lebih dari satu memerlukan reaksi selektif
untuk menghindarkan terjadinya reaksi terhadap seluruh gugus fungsi yang ada
akibat pengaruh dari pereaksi yang berlebihan.
Dalam
mendapatkan reaksi yang selektif terhadap gugus fungsi yang menjadi sasaran
perubahan reaksi, maka gugus fungsi lain yang memiliki potensi untuk terserang
diberi perlindungan. Perlindungan terhadap gugus fungsi yang diharapkan tidak
mengalami perubahan tersebut dilakukan dengan cara melindungi gugus fungsi itu
terlebih dahulu secara selektif agar tidak terserang oleh pereaksi yang
diberikan. Semua gugus fungsi memiliki cara tertentu melalui penggunaan
pereaksi untuk melindunginya, baik gugus karbonil, hidroksil, amino, ikatan
rangkap dan gugus lainnya (Greene, 1991).
Gugus amino mempunyai pereaksi tertentu untuk melindunginya misalnya dengan AcOC6H4-p-NO2, pH 11. Perlindungan gugus amina dengan AcOC6H4-p-NO2 akan membentuk –NHAc. Sebagai contoh :
Gugus amino mempunyai pereaksi tertentu untuk melindunginya misalnya dengan AcOC6H4-p-NO2, pH 11. Perlindungan gugus amina dengan AcOC6H4-p-NO2 akan membentuk –NHAc. Sebagai contoh :
Pereaksi
lain yang digunakan untuk melindungi gugus amino adalah asetaldehida,
ionCu(II), dan asam perklorat. Pereaksi yang menggunakan R2NCOCH2Cl dengan
contoh reaksi sebagai berikut:
Deproteksi
terhadap gugus amino dapat dilakukan antara lain dengan menggunakan asetat
anhidrida, K2CO3, Hog kidney asilasi dan bromokatekolboran.
Gugus
pelindung adalah gugus fungsi yang
digunakan untuk melindungi gugus tertentu supaya tidak turut bereaksi dengan
pereaksi atau pelarut selama proses sintesis. Deproteksi adalah penghilangan
atau reduksi gugus pelindung menjadi gugus fungsi awal yang dilindungi.
Pemilihan
gugus pelindung :
1.
Mudah dimasukan
dan dihilangkan.
2.
Tahan terhadap
reagen yang akan menyerang gugus fungsional yang tidak terlindungi.
3.
Stabil dan hanya
bereaksi dengan pereaksi khusus untuk mengenbalikan gugus fungsi aslinya.
4.
Gugus pelindung
seharusnya tidak mengganggu reaksi yang dilakukan sebelum dihapus.
Apabila
molekul mengandung beberapa gugus fungsional yang mirip, mungkin perlu dilindungi
dengan cara yang berbeda, sehingga mereka dapat dihilangkan dengan kondisi yang
berbeda-beda.
Penghilangan gugus pelindung dapat terjadi
karena :
1. Solvolisis
dasar penguraian oleh pelarut
Contoh
: Hidrolisis, Alkoholisis
2. Hidrogenolisis
3. Logam
berat
4. Ion
fluoride
5. Fotolitik
6. Asam
/ basa
7. Elektrolisis
8. Eliminasi
reduktif
9. β-eliminasi
10. Oksidasi
11. Substitusi
nukleofilik
12. Katalisis
logam transisi
13. Enzim
Contoh sintesis
alcohol dari ketoester
· Ester
t-butil sanagat mudah dihidrolisis dalam
suasana asam. Ester merupakan gugus pelindung yang baik untuk melindungi
alkohol dari asam.
·
Suatu ester benzil (seperti ester benzil atau
amina) dapat diputus dengan hidrogenolisis.
· Gugus methylthiomethyl (MTM) dihapus dihapus
oleh asam atau dapat dibelah dengan perak berair atau garam merkuri (netral
merkuri klorida) yang kebanyakan eter yang stabil sebagai hasilnya.
· Logam alkali (seperti Li) dalam ammonia cair
biasanya diterapkan untuk deproteksi benzil (Bn) eter.
· 2-(trimetilsilil) esteretoksimetil biasanya dipecah
dengan HF dalam asetonitril oleh ion fluoride.
· Ester fenasil dapat dihilangkan dengan cahaya
dengan panjang gelombang 308-313 nm dengan > hasil 70 %.
· Misal, iradiasi/pemancaran larutan buffer ester
dari p-hidroksi fenasil di suhu
kamar.
·
Metil ester dihilangkan dengan basa
Contohnya
:LiOH dapat memecah gugus metil ester sedangkan gugus Boc (t-Butoxycarbonyl) tetap utuh.
· Gugus MEM (Metoksi Etoksi Metil) dapat selektif
dihilangkan denagntrimetilsilil iodida dalam asetonitril tanpa mempengaruhi
metil eter atau gugus ester.
·
Gugus Metoksi Metil (MOM) adalah salah satu
gugus yang baik untuk melindungi kelompok alcohol dan fenol.
·
MOM eter dapat dibuat dari alkohol atau fenol
dengan MOMCl (Metoksi Metil Clorida) atau MOMOAc (Metoksi Metil Asetat).
Reference
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25607/3/Chapter%20II.pdf
Warren, Stuart.1981. Sintesis
Organik Pendekatan Diskoneksi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Warren, Stuart.1931.
Sintesis Periptaan Sintesi Organik. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.seven david
Tidak ada komentar:
Posting Komentar